Jenis-jenis kima beserta penjelasannya khususnya kima yang ada diperairan sungai loban kabupaten tanah bumbu kalimantan selatan

BAB I
PENDAHULUAN
1.1      Definisi Kima
Perlu kita ketahui bahwa kima termasuk dalam filum Mollusca, kelas Bivalvia. Ciri-ciri hewan dari jenis ini mempunyai bentuk simetri dan mempunyai cangkang dan mantel. Untuk mengidentifikasi kima tersebut dapat melihat dari bentuk cangkangnya.
Hewan kelas Bivalvia ini mempunyai tiga cara hidup yang beragam yakni :
Ø  Membuat lubang pada subtrat.
Ø  Melekat langsung pada subtrat dengan semen.
Ø  Melekat langsung pada subtract dengan  bahan seperti benang (byunus).
Kima mempunyai 2 organ utama berupa cangkang sebagai organ keras yang menandakan indentifikator spesies kima, untuk organ dalam yang disebut sebagai organ lunak yang dilindungi mantel luar yang bewarna cemerlang (hijau, biru, ungu, dan kuning), warna itu sendiri diakibatkan oleh adanya difraksi cahaya lapisan matahari terhadap lapisan submikroskop (submicroscopic layer) dari pigmen Kristal tak berwana (crystalline non-coloured pigment) (Calumpong, 1992).
Cangkang kima terdiri dari dua tangkup yang bentuknya  simetris, cangkang tersebut terbuat dari zat kapur, yang mengandung unsure kalsium karbonat (CaCO3). Zat kapur atau kalsium karbonat tersebut pada umumnya tersusun dari tiga jenis Kristal yakni:
Ø  Kalsit
Ø  Aragonite
Ø  Vaterit
Tiga bentuk Kristal diatas memiliki perbedaan pada tiap jenis moliska lainnya.
Cangkang kima pada umumnya bewarna putih kekuning-kuningan. Cangkang bagian luar memiliki permukaan yang menonjol dan membentuk lekukan yang tersusun sedemikian rupa sehingga terbentuk suatu bangunan seperti kipas. Pada bagian yang meninjol itu terdapat lipatan yang disebut sebagai lempengan yang tajam  dan tersusun rapi. Masing-masing jenis kima memiliki bentuk lipatan yang bentuknya berbeda.
            Organ lunak dalam cangkang untuk semua spesies kima rata-rata sama yang meliputi hati, insang, empedu, otot aduktor dan retaktor, saluran pencernaan, gonad, kaki dan byssus (Calumpong, 1992).
1.2      Jenis-jenis Kima
1.      Kima Lubang (Tridacna crosea)
Kima ini dinamakan sebagai kima pembor atau kima lubang karena hidupnya menancap didalam subtract batu karang. Ukuran cangkang kima itu sendiri berkisar 15-20 cm. lebih kecil dari ukuran rata-rata jenis lainnya. Untuk menancap kima ini menggunakan lubang bisus yang besar sehingga bisa menancap dengan kuat pada subtract. Beda dengan T.maxima, cangkangnya berukuran lebih besar dan hanya sebagian yang dapat tertanam pada subtract. Dari atas permukaan subtract hanya tampak mantel dan pinggiran cangkang. Mantel berwarna biru  dan cangkang nya berwarna putih bercorak merah muda, orange, atau kuning baik dari sisi dalam maupun sisi luar. (Columpong, 1992). Kima ini adalah jenis kima terkecil yang memiliki populasi yang melimpang. Kima ini umumnya hidup dalam lubang-lubang yang keras (hard coral) yang masih hidup atau mati.
2.      Kima Selatan (Tridacna derasa)
Kima selatan memiliki bentuk cangkang yang simetris yang berukuran 50 cm atau lebih. Permukaan cangkangnya halus dan beratnya mencapai 20-30 kg. mantel dapat mengembang hingga keluar dari tepi cangkang, mantelnya berpola garis panjang coklat, hijau dan biru atau umumnya berwarna cerah.
3.      Kima Raksasa (Tridacna gigas)

Kima raksasa adalah spesies karang terbesar didunia yang masih hidup. Ukuran cangkangnya berkisar 120 cm dengan berat lebih dari 200 kg. cangkang kima berwarna putih, jika dilihat dari samping, bentuknya menyerupai kipas dengan cela yang dalam dan sisi yang kokoh memanjang membentuk segitiga. Ukuran mantel melebihi ujung cangkang sehingga penutupan cangkang tidak bisa rapat.
BAB II
ISI

2.1   Kima Cina (Hippopus Porcellanus)


                                               Gambar 1. Kima cina (Hippopus Porcellanus).
Kima ini memiliki mantel seperti H.hippopus tetapi ukurannya jauh lebih besar dapat mencapai 60 cm. bedanya pada cangkang H. porcellanus bagian pinggir cangkang bergelombang besar seperti pada T.derasa, sedangkan H.hippopuse bergelombang kecil. Cangkang kima cina memiliki 5 hingga 7 lipatan tanpa sisik (scutes). Sepintas cangkang kimia ini lebih mirip dengan kima selatan. Kima porselan dapat tumbuh hingga mencapai ukuran 40cm. shion exhalent (lubang/saluran/organ tempat keluarnya air) berbentuk kerucut yang agak pipih rendah. Siphon inhalant (lubang tempat masuknya air).

2.1    Klasifikasi
Kingdom :Animalia
Phylum :Mollusca
Class :Bivalvia
Order : Veneroida
Family : Tridacnidae
Genus : Hippopus
Species : H. porcellanus
2.2    Habitat
Kima ini adalah jenis kima kerang yang penduduk umum indopasifik terumbu karang bentik bisa disebut sebagai masyarakat diperairan dangkal. Mereka tinggal di simbiosis dengan fotosintesis dinoflagellata ganggang yang tumbung di mantel jaringan mereka sessile di usia dewasa. Kima jenis ini pada siang hari dapat membesar agar mantel ganggang mereka menerima sinar matahari yang mereka butuhkan untuk photosynthesize. Sedangkan pigmen warna berfungsi untuk melindungi karang terhadap cahaya yang berlebihan dan radiasi UV. Kima ini Sebarannya meliputi dari belahan utara dunia sampai ke belahan selatan serta dari bagian barat hingga ke bagian timur dunia. Di belahan utara dunia, kima dapat ditemukan wilayah Jepang Selatan dan di belahan selatan dunia ditemukan di sekitar wilayah Great Barrier Reef. Sedangkan di barat dunia ditemukan di pantai timur Afrika hingga bagian timur dunia yaitu di negara-negara Pasifik Selatan.
2.3    Tektur warna
Kima ini mempunyai warna yang yang cerah sepeti warna biru,coklat,hijau, dan kuning, warna tersebut dihasilkan dari beberapa kombinasi pigmen dan mereka adalah alas an untuk berbagi warna dan pola yang ditemukan di kerang. Semua jenis kima memiliki warna yang berbeda yang dihasilkan oleh pigmen-pigmen tersebut. Dapat kita lihat untuk membedakan jenis kerang kima dapat kita ketahui dengan melihat texstur warna mereka dan lekukan mereka. Jika kerang kima tidak menerima intensitas cahaya yang tepat dan berkualitas, mereka akan kehilangan warna-warna mereka yang cerah, warna coklat zooxanthellae menjadi terlihat. Kecuali kondisi ditingkatkan segera, maka warna coklat yang dihasilkan oleh zooxanthellae akan  mulai memudar dan lama-kelamaan akan menghilang. Dan kerang itu pun akan berwarna cokelat keputihan, dan kelamaan kerang itu akan mengalami keputihan sampai akhirnya mati. Pencahayaan yang tidak baik akan mengakibatkan dampak yang buruk bagi kerang, tetapi pencahayaan yang baik juga akan mengalami keputihan Cuma tidak terlalu banyak yang akan mengalaminya
2.4    Reproduksi
Ketika Tridacnid kima pertama mencapai kematangan seksual, kima jantan kemudian akan menjadi banci simultan sekitar satu tahun kemudian. Hal ini membuat tridacnids protandric. Kima mencapat kematangan seksual penuh pada sekitar 5 sampai 7 tahun menurut Reef Aquarium Volume Satu. Tapi, Secret Of The Giant Clam oleh Annie Mercier dan Jean-Francois Hamel yang kematangannya seksual dicapai dalam 3 sampai 5 tahun. Setiap spesies matang pada usia yang berbeda. Beberapa karang menjadi seksual dewasa. Sebagai jantan berkisar selama dua tahun dan kemudian berubah secara bertahap mendapatkan gonad betina.
Kima ini memiliki dua organ kelamin betina dan jantan. Pada saat jatuh tempo pelepasan sperma dan telur dilakukan secara terpisah. Hal ini untuk mencegah pembuahan diri sendiri. Biasanya sperma dilepaskan terlebih dahulu kemudian sel telur.
2.5    Zat Kandungan
Zat yang tergantung pada kima disebut SIS (Spawning Induced Substance). SIS dilepaskan melalui shipon exurrent. Zat kimia ini mengalir mengikuti arus dan dapat dibaca atau diambil dirasakan oleh kima lainnya melalui suatu chemoreseptor yang terdapat pada siphon incurrent.
2.6    Pemasaran/Fungsi
Secara tradisional biota ini dimanfaatkan oleh penduduk di sekitar pantai sebagai bahan makanan, bahan bangunan, kebutuhan rumah tangga dan souvenir. Dewasa ini kima juga dikenal sebagai salah satu hewan akuarium yang sangat menarik dan menjadi komoditi ekspor. Otot adduktor kima yang menyatukan kedua cangkang dianggap sebagai bahan pangan yang istimewa,dan menjadi primadona pada tahun 1980-an hingga awal tahun 1990-an di Jepang, Cina, Taiwan, dan Singapura.

Sejak awal tahun 1990-an perdagangan kima secara internasional, baik daging maupun cangkangnya, relatif menurun karena seluruh kima dimasukkan ke dalam daftar apendiks II CITES. Implementasi pemanfaatan kima di Indonesia hanya diizinkan bagi hasil penangkaran / budidaya. Namun pemanfaatan kima untuk tujuan komersial masih dimungkinkan dengan ijin Menteri Kehutanan, sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 8 tahun 1999 tentang “Pemanfaatan Tumbuhan dan Satwa Liar”.  Hasil penangkaran kima yang dapat digunakan untuk keperluan perdagangan adalah setidaknya merupakan generasi kedua (F2) .










Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

SEJARAH AKUSTIK KELAUTAN DAN PERKEMBANGANNYA SECARA GLOBAL DAN DI INDONESIA

Pengertian Hermaprodit Protogini