Pengertian Hermaprodit Protogini
JENIS HERMAPRODIT PROTOGINI
ZAINUDIN AKBAR (G1F114046)
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Biologi
Perikanan adalah suatu ilmu pengetahuan yang mempelajari keadaan ikan yaitu
sejak individu ikan tersebut menetas (hadir kealam) kemudian makan, tumbuh,
bermain, bereproduksi dan akhirnya mengalami kematian secara alami atau oleh
karna factor lain. Biologi Perikanan ini merupakan pengetahuan dasar ketika
mendalami pengetahuan Dinamika Populasi ikan, Pengembangan spesies ikan dan
upaya pelestarian spesies ikan yang akan mengalami kepunahan di perairan
laminya (Penuntun Praktikum Biologi Perikanan).
Pengetahuan
mengenai seksulaitas pada ikan penting untuk diketahui sebelum kita mempelajari
mengenai reproduksinya lebih lanjut. Pada prinsipnya, seksualitas pada ikan
terdiri atas ikan jantan dan ikan betina. Ikan jantan adalah ikan yang
mempunyai organ penghasil sperma, sedangkan ikan betina adalah ikan yang
mempunyai organ penghasil telur. Namun pada kenyataan di alam, ada ikan yang
bersifat hermaprodit atau berkelamin ganda dan juga ada ikan yang tidak jelas
jenis kelaminnya atau gonokhorisme. Oleh sebab itu, perlu pengetahuan yang
lebih jelas mengenai seksualitas ikan ini.
1. Hemaproditisme
Ikan hermaprodit mempunyai baik jaringan ovarium
maupun jaringan testis yang sering dijumpai dalam beberapa famili ikan. Kedua
jaringan tersebut terdapat dalam satu organ dan letaknya seperti letak gonad
yang terdapat pada individu normal. Pada umumnya, ikan hermaprodit hanya satu
sex saja yang berfungsi pada suatu saat, meskipun ada beberapa spesies yang
bersifat hemaprodit sinkroni. Berdasarkan perkembangan ovarium dan atau testis
yang terdapat dalam satu individu dapat menentukan jenis hermaproditismenya. Berdasarkan
sifat perubahannya.
Hermaprodit dibagi menjadi 3, yaitu hermaprodit
sinkroni, hermaprodit protogini, dan hermaprodit protandri.
A. Hermaprodit
Sinkron
Hermaprodit
sinkroni adalah sifat pematangan sel kelamin jantan dan betina pada waktu yang
sama. Dalam gonad individu terdapat sel kelamin betina dan sel kelamin jantan
yang dapat masak bersama-sama dan siap untuk dikeluarkan. Ikan hermaprodit
jenis ini ada yang dapat mengadakan pembuahan sendiri dengan mengeluarkan telur
terlebih dahulu kemudian dibuahi oleh sperma dari individu yang sama, ada juga
yang tidak dapat mengadakan pembuahan sendiri.
Ikan
ini dalam satu kali pemijahan dapat berlaku sebagai jantan dengan mengeluarkan
sperma untuk membuahi telur dari ikan yang lain, dapat pula berlaku sebagai
betina dengan mengeluarkan telur yang akan dibuahi sperma dari individu lain.
Di alam atau akuarium yang berisi dua ekor atau lebih ikan ini, dapat menjadi
pasangan untuk berpijah. Ikan yang berfase betina mempunyai tanda warna yang
bergaris vertikal, sesudah berpijah hilang warnanya dan berubah menjadi ikan
jantan. Contoh ikan hermaprodit sinkroni yaitu ikan-ikan dari Famili
Serranidae. Ikan yang tidak mengadakan pembuahan sendiri, dalam satu kali
pemijahan ia dapat berlaku sebagai ikan jantan dan dapat pula sebagai ikan
betina. Contoh Serranus cabrilla dan Hepatus hepatus.
B. Hermaprodit
Protandri
Hermaprodit
protandri adalah perubahan kelamin dari jantan menjadi betina. Ikan ini
mempunyai gonad yang mengadakan proses diferensiasi dari fase jantan ke fase
betina. Ketika ikan masih muda gonadnya mempunyai daerah ovarium dan daerah
testis, tetapi jaringan testis mengisi sebagian besar gonad pada bagian
lateroventral. Setelah jaringan testisnya berfungsi dan dapat mengeluarkan
sperma, terjadi masa transisi yaitu ovariumnya membesar dan testis mengkerut.
Pada ikan yang sudah tua, testis sudah tereduksi sekali sehingga sebagian besar
dari gonad diisi oleh jaringan ovarium yang berfungsi, sehingga ikan berubah
menjadi fase betina.
Contoh
ikan yang termasuk Hermaprodit Protandri adalah ikan kakap putih (Lates
calcariver) dimana kakap jantan akan mengalami perubahan kelamin menjadi
betina, yang terjadi pada berat 2-4 kg.
Gambar
1 : Ikan Kakap Putih (Lates calcariver)
Hasil
penelitian menunjukkan, proporsi jantan menurun seiring bertambahnya berat
badan. Pada berat badan 2,4 kg terjadi peningkatan jumlah betina dari jantan
dewasa setelah mengalami perubahan kelamin (secondary female). Ukuran biologi
minimal induk jantan yang matang adalah 1,4 kg dan panjang 45 cm dan induk
betina adalah 1,5 kg dan panjang 47 cm. Pengamatan ini juga menunjukkan bahwa
perubahan kelamin kakap putih dari jantan menjadi betina berlangsung selang
waktu antara umur 21-157 hari, dimana perubahan ini banyak dijumpai pada ikan
berukuran 2,0 – 3,0 kg.
C. Hermaprodit
Protagini
Hermaprodit
protogini adalah sifat perubahan kelamin dari betina menjadi jantan. Keadaan
yang sebaliknya dengan hermaprodit protandri. Pada beberapa ikan yang termasuk
golongan ini sering terjadi sesudah satu kali pemijahan, jaringan ovariumnya
mengkerut kemudian jaringan testisnya berkembang.
Ikan-ikan
dari famili Serranidae dan famili Labridae tergolong hermaprodit protogini.
Ikan Kerapu (Cromileptes, Epinephelus, Pletropomus) dan ikan napoleon
(Cheilinus undulatus) merupakan ikan yang bersifat hermaprodit protogini.
Perubahan kelamin (change sex) dari betina ke jantan dipengaruhi oleh ukuran,
umur dan spesiesnya. Pada kerapu lumpur (Epinephelus suillus/ Epinephelus
tauvina) transisi dari betina ke jantan terjadi setelah ikan mencapai ukuran
panjang badan 660-720 mm. Testes mulai matang pada ukuran 740 mm atau berat 11
kg. Transformasi dari betina ke jantan ini memerlukan waktu yang cukup lama dan
dalam kondisi alami.
Salah satu
spesies ikan di Indonesia yang sudah dikenal termasuk ke dalam golongan
hermaprodit protogini ialah ikan belut sawah (Monopterus albus). Ikan ini
memulai siklus reproduksinya sebagai ikan betina yang berfungsi, kemudian
berubah menjadi ikan jantan yang berfungsi. Urutan daur hidupnya yaitu : masa
juvenile yang hermaprodit, masa betina yang berfungsi, masa intersek dan masa
terakhir masa jantan yang berfungsi.
Gambar
2 : Ikan Kerapu (Cromileptes, Epinephelus, Pletropomus)
Gambar
3 : Ikan Napoleon (Cheilinus undulates)
Hermaprodit
protandri dan hermaprodit protogini sering disebut hermaprodit beriring. Pada
waktu ikan itu masih muda mempunyai gonad yang berorganisasi dua macam seks,
dimana terdapat jaringan testes dan ovarium yang belum berkembang dengan baik.
Proses suksesi kelamin dari satu populasi hermaprodit protandri atau protogini
terjadi pada individu yang berbeda baik menurut ukuran atau umur, tetapi
merupakan suatu proses yang beriring. Pada ikan Gobi didapatkan setelah suksesi
itu satu proses yang kembali kepada keadaan fase yang pertama.
1.2 Tujuan
Ø Untuk
membantu mahasiswa mengetahui makna dari
Biologi Perikanan.
Ø Mengetahui
apa itu Hermaprodit
Protogini.
A. Hermaprodit Protogini
Hermaprodit protogini
adalah sifat perubahan kelamin dari betina menjadi jantan. Keadaan yang
sebaliknya dengan hermaprodit protandri. Pada beberapa ikan yang termasuk
golongan ini sering terjadi sesudah satu kali pemijahan, jaringan ovariumnya
mengkerut kemudian jaringan testisnya berkembang.
Hernaprodit Protogini dalam proses
diferensiasi gonadnya berjalan dari fase betina ke fase jantan. Pada beberapa
ikan yang termasuk golongan ini sering terjadi sesudah satu kali pemijahan,
jaringan ovariumnya mengkerut kemudian jaringan testisnya berkembang. Ikan-ikan dari famili Serranidae dan famili Labridae tergolong hermaprodit
protogini. Ikan Kerapu (Cromileptes,
Epinephelus, Pletropomus) dan ikan napoleon (Cheilinus undulatus) merupakan ikan yang bersifat hermaprodit
protogini. Perubahan kelamin (change sex)
dari betina ke jantan dipengaruhi oleh ukuran, umur dan spesiesnya. Pada kerapu
lumpur (Epinephelus suillus/ Epinephelus
tauvina) transisi dari betina ke jantan terjadi setelah ikan mencapai
ukuran panjang badan 660-720 mm. Testes mulai matang pada ukuran 740 mm atau
berat 11 kg. Transformasi dari betina ke jantan ini memerlukan waktu yang cukup
lama dan dalam kondisi alami.
Salah satu spesies
ikan di Indonesia yang sudah dikenal termasuk ke dalam golongan hermaprodit
protogini ialah ikan belut sawah (Monopterus
albus). Ikan ini memulai siklus reproduksinya sebagai ikan betina yang
berfungsi, kemudian berubah menjadi ikan jantan yang berfungsi. Urutan daur
hidupnya yaitu : masa juvenile yang
hermaprodit, masa betina yang berfungsi, masa intersek dan masa terakhir masa
jantan yang berfungsi. Ikan belut sawah (Monopterus
albus) ukuran badan < 30 cm berkelamin betina dan 30 – 40 cm berkelamin
jantan.
Pada ikan-ikan yang termasuk ke dalam
Famili Labridae, misalnya Halichieres sp. terdapat dua macam jantan yang
berbeda. Ikan jantan pertama terlihatnya seperti betina tetapi tetap jantan
selama hidupnya, sedangkan jantan yang kedua ialah jantan yang berasal dari
perubahan ikan betina. Pada ikan-ikan yang mempunyai dua fase dalam satu siklus
hidupnya, pada tiap-tiap fasenya.
Hermaprodit protandri
dan hermaprodit protogini sering disebut hermaprodit beriring. Pada waktu ikan
itu masih muda mempunyai gonad yang berorganisasi dua macam seks, dimana
terdapat jaringan testes dan ovarium yang belum berkembang dengan baik. Proses
suksesi kelamin dari satu populasi hermaprodit protandri atau protogini terjadi
pada individu yang berbeda baik menurut ukuran atau umur, tetapi merupakan
suatu proses yang beriring. Pada ikan Gobi didapatkan setelah suksesi itu satu
proses yang kembali kepada keadaan fase yang pertama.
KESIMPULAN
Pada penjelasan diatas dapat kita ketahui bahwa ikan
yang berjenis Hermaprodit Protogini yakni berkelamin ganda. Betina adalah ikan yang memiliki organ
penghasil telur. Hermaprodit protogini adalah perubahan kelamin dari betina
menjadi jantan.
DAFTAR
PUSTAKA
Diakses
pada 12 September 2016 pukul 20.25 WITA
Effendie, Moch.
Ichsan. 1997. Biologi Perikanan. Yogyakarta:
Yayasan Pustaka Nusatama.
Diakses
pada 12 September 2016 pukul 20.30 WITA
Haryani, E. B. S, 2008, Konservasi Sumber Daya
Ikan Di Indonesia, Departeman Kelautan Dan Perikanan, Jakarta.
Peristiwadi, T, 2006, Ikan-ikan Laut Ekonomis
Penting Di Indonesia (petunjuk idetifikasi), LIPI press, Jakarta, Indoneisa
Siagian, C, 2009, Keanekaragaman dan Kelimpahan
Ikan serta Keterkaitannya dengan Kualitas Perairan di Danau Toba Balige Sumatra
Utara, Tesis: Progaram Studi Biologi Sekolah Pascasarjanan Universitas Sumatra
Utara, Medan
Adrim,M dan Fahmi, 2010, Panduan Penelitian
Untuk Ikan Laut, Pusat Penelitian Oseanografi LIPI, Jakarta.
Terima kasih atas sharing ilmunya, semoga menjadi amal jariah.
BalasHapus