SEJARAH AKUSTIK KELAUTAN DAN PERKEMBANGANNYA SECARA GLOBAL DAN DI INDONESIA
NAMA: ZAINUDIN AKBAR
NIM: G1F114046
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
Sejarah Penemuan,Perkembangan Teknologi Akustik Seraca Global Hingga
Perkembangannya
diIndonesia
A.
Pengertian
Akustik
Akustik adalah
sebuah bidang yang cakupan bahasannya tentang gelombang suara dan perambatannya
dalam suatu medium. Akustik kelautan adalah teori yang membahas tentang
gelombang suara dan perambantannya dalam suatu medium air laut. Akustik
kelautan merupakan satu bidang kelautan yang untuk mendeteksi target di kolom perairan dan dasar perairan
dengan menggunakan suara sebagai mediannya.
B.
Sejarah
Perkembangan Akustik Kelautan Secara Global
Dimulai sekitar tahun 1490 yang
bersumber dari catatan harian Leonardo
da vinci yang menuliskan : “Dengan menempatkan ujung pipa yang panjang didalam
laut dan ujung lainnya di telinga anda, dapat mendengarkan kapal-kapal laut
dari kejauhan”. Ini mengindikasikan bahwa suara dapat berpropagasi di dalam
air. Ini yang disebutkan dengan Sonar pasif ( passive Sonar) karena kita hanya
mendengar suara yang ada.
Pada abad ke 19,
Jacques and Pierre Currie menemukan piezoelectricity, sejenis kristal yang
dapat membangkitkan arus listrik jika kristal tersebut ditekan, atau jika
sebaliknya jika kristal tersebut dialiri arus listrik maka kristal akan
mengalami tekanan yang akan menimbulkan perubahan tekanan di permukaan kristal yang bersentuhan
dengan air. Selanjutnya signal suara akan berpropagansi didalam air. Ini yang
selanjutnya disebut dengan Sonar Aktif(
Active Sonar).
Perkembangan
akustik lebih lanjut dapat dilihat pada Perang Dunia pertama khususnya digunakan
untuk pendeteksian kapal-kapal selam yang ada dibawah laut. Pendeteksian ini
menggunakan 12 hydrophone ( setara dengan microphone untuk penggunaan di darat)
yang diletakan memanjang di bawah kapal laut untuk mendengarkan sinyal suara
yang berasal dari kapal selam.
Perkembangan
akustik kelautan makin pesat ketika Perang Dunia di mulai. Penggunaan torpedo
yang menggunakan sinyal akustik untuk mencari kapal musuh adalah penemuan yang
hebat pada jaman itu. Pada saat itu ilmu tentang akustik hanya di fokuskan
untuk keperluan-keperluan militer.
Pada akhir
perang dunia II barulah pengetahuan tentang akustik lebih berkembang atau makin
meluas. Bukan hanya untuk keperluan militer saja tapi juga untuk keperluan non
– militer diantaranya : mempelajari proses perambatan suara didalam medium air,
penelitian sifat-sifat akustik dari air dan benda-benda bawah air, pengamatan
benda-benda dari echo yang mereka hasilkan, pendeteksian sumber-sumber suara
bawah air, komunikasi dan penetapan posisi dengan alat akustik bawah air.
C.
Perkembangan
Akustik Kelautan Saat ini Terutama diIndonesia
Perkembangan akustik kelautan di
Indonesia makin intensif pada decade tahun 70 –an. Pada decade ini, ilmu
tentang akustik diterapkan dalam pendeteksian dan pendugaan stok ikan, yakni
dengan dikembangkannya analog echo-integrator dan echo counter. Perkembangan
ilmu tentang akustik ini dapat di lihat
di Negara Inggris dan di beberapa
Negara lain seperti Norwegia, Amerika, Jepang, Jerman dan sebagainya.
Perkembangan
selajutnya adalah diketemukannya digital echo integrator dual beam acoustic
system, split beam acoustic system, quasy ideal beam system dan aneka echo
processor canggih lainnya, barulah ketelitian dan ketepatan pendugaan stock
ikan dapat ditingkatkan sehingga akhir-akhir ini peralatan akustik menjadi
peralatan standar dalam pendugaan stock ikan dan manajemen sumberdaya
perikanan.
Pada saat
sekarang ilmu akustik di manfaatkan untuk aplikasi dalam survei kelautan,
budidaya perairan, penelitian tingkah laku ikan, aplikasi dalam studi
penampilan dan selektivitas alat
tangkap, bioakustik. Aplikasi
dalam survei kelautan, dengan akustik kita dapat menduga spesies ikan yang ada
di daerah tertentu dengan menggunakan pantulan dari suara, semua spesies
mempunyi target strengh yang berbeda-beda. Aplikasi dalam dunia budidaya untuk
pendugaan jumlah ekor, biomass dari ikan dalam jaring/kurungan pembesaran untuk
menduga ukuran dari individu ikan dalam jaring kurungan, memantau tingkah laku
ikan dengan acoustic tagging.
Aplikasi akustik
dalam tingkah laku ikan meliputi pergerakkan migrasi ikan dengan acoustic
tagging, orientasi target (tilt angle), reaksi menghindar terhadap gerak kapal
survei dan alat tangkap, respon terhadap rangsangan/stimuli cahaya, suara,
listrik, hidrodinamika, komia, mekanik dan sebagainya. Aplikasi dalam studi
penampilan dan selektivitas alat tangkap ikan meliputi pembukaan mulut trawl
dan kedalaman, selektivitas penagkapan dengan melihat ukuran ikan target.
D.
Sejarah Alat
Akustik Echosounder
Echosounder
Adalah : Suatu alat navigasi elektronik dengan menggunakan system gema yang
dipasang pada dasar kapal yang berfungsi untuk mengukur kedalaman perairan,
mengetahui bentuk dasar suatu perairan dan untuk mendeteksi gerombolan ikan
dibagian bawah kapal secara vertical.
Salah satu referensi bahwa sinyal suara sudah digunakan
mulai sekitar tahun 1490 berasal dari catatan harian Leonardo da vinci
yang menuliskan : “Dengan menempatkan ujung pipa yang panjang didalam
laut dan ujung lainnya di telinga anda, dapat mendengarkan kapal-kapal laut
dari kejauhan”. Ini mengindikasikan bahwa suara dapat berpropagasi di dalam
air. Ini yang disebutkan dengan Sonar pasif ( passive Sonar) karena
kita hanya mendengar suara yang ada. Pada abad ke 19, Jacques and Pierre Currie
menemukan piezoelectricity, sejenis kristal yang dapat membangkitkan arus
listrik jika kristal tersebut ditekan, atau jika sebaliknya jika kristal
tersebut dialiri arus listrik maka kristal akan mengalami tekanan yang akan
menimbulkan perubahan tekanan di permukaan kristal yang bersentuhan
dengan air. Selanjutnya signal suara akan berpropagansi didalam air. Ini yang
selanjutnya disebut dengan Sonar Aktif( Active Sonar).
Penggunaan akustik bawah air mulai berkembang pesat pada
saat pecahnya Perang Dunia pertama terutama untuk pendeteksian kapal selam
dengan penempatan 12 hydrophone (yang setara dengan microphone untuk penggunaan
didarat) yang diletakan memanjang di bawah kapal laut untuk mendengarkan sinyal
suara yang berasal dari kapal selam. Setelah Perang Dunia I, perkembangan
penggunaan akustik bawah air berjalan dengan lambat dan hanya terkonsentrasi
pada aplikasi untuk militer. Setelah pecah perang Dunia II kembali pengguanaan
akustik bawah air berkembang dengan pesat. Penggunaan torpedo yang menggunakan
sinyal akustik untuk mencari kapal musuh adalah penemuan yang hebat pada jaman
itu.
Echosounder
mulai diperkenalkan di Malaysia pada pertengahan tahun enam puluhan.Kegunaan
echosounder oleh nelayan amat kurang tetapi dalam beberapa tahun ini
nelayan-nelayan di Pulau Pangkor, Mersing, Pulau Langkawi, Pulau Ketam dan
Perlis telah mula menggunakan echo sounder.Alat ini kebanyakkan digunakan oleh
bot-bot besar seperti bot pukat tunda dan pukat jerut.
Pada
dasarnya echosounder adalah salah satu peralatan perikanan yang digunakan untuk
mengetahui: Kedalaman air,Keadaan dasar laut, Kedudukan ikan, Tempat-tempat
baru kawasan penangkapan ikan.
Metode
akustik adalah teori tentang gelombang suara danperambatannya di suatu medium
dalam hal ini mediumnyaadalah air. Akustik kelautan merupakan proses
pembentukangelombang (pulsa) suara dan sifat-sifat perambatannya
sertaproses-proses selanjutnya yang dibatasi oleh air laut (Burczynski,1982).
Prinsip kerja metode hidroakustik (MacLennan danSimmonds, 1992) Instrumen
akustik perikanan yang disebut echosounder merupakan instrumen yang
memancarkan dan membangkitkan gelombang suara pada frekuensi tertentu ke kolom
perairan. Gelombang suara tersebut melintasi air hingga membenturobyek baik di
kolom air maupun dasar laut kemudian gelombang suara tersebut dipantulkan
kembali untuk diterima oleh echosounder (FAO, 1984).
Pendugaan
survei akustik terhadap sekelompok ikan,biasanya didasarkan pada asumsi
mengenai intensitas nilai total echo dari sekelompok target sama ke perhitungan
aritmatik padakontribusi echo dari ikan tunggal (Johannesson dan Mitson,1983).
Dengan
adanya instrument ini, kegiatan penelitian ataupun bisnis perikanan dapat
terdukung dengan sedemikian rupa.
Echosounder
adalah alat untuk mengukur kedalaman air dengan mengirimkan tekanan gelombang
dari permukaan ke dasar air dan dicatat waktunya sampai echo kembali dari dasar
air.
Adapun
kegunaan dasar dari echosounder yaitu menentukan kedalaman suatu perairan
dengan mengirimkan tekanan gelombang dari permukaan ke dasar air dan dicatat
waktunya sampai echo kembali dari dasar air. Data tampilan juga dapat
dikombinasikan dengan koordinat global berdasarkan sinyal dari satelit GPS yang
ada dengan memasang antena GPS (jika fitur GPS pada echosounder ada).
Prinsip
kerjanya yaitu: pada transmiter terdapat tranduser yang berfungsi untuk merubah
energi listrik menjadi suara. Kemudian suara yang dihasilkan dipancarkan dengan
frekuensi tertentu. Suara ini dipancarkan melalui medium air yang mempunyai
kecepatan rambat sebesar, v=1500 m/s. Ketika suara ini mengenai objek, misalnya
ikan maka suara ini akan dipantulkan. Sesuai dengan sifat gelombang yaitu
gelombang ketika mengenai suatu penghalang dapat dipantulkan, diserap dan
dibiaskan, maka hal yang sama pun terjadi pada gelombang ini.
Echo-sounder
atau fish finder sebagai alat bantu dalam operasi penangkapan ikan merupakan
alat pengindraan jarak jauh dengan prinsip kerja menggunakan metode akustik
yaitu sistem sinyal yang berupa gelombang suara. Sinyal yang dipancarkan
kedalam laut secara vertikal setelah mengenai obyek, pantulan sinyal diterima
kembali kemudian diolah sehingga menghasilkan keterangan tentang kedalaman
laut, kotur dan tekstur dasatr laut dan posisi dari gerombolan ikan.(Dwinata
dan Prihatini, 1999).
Echo-sounder
menggunakan suara yang tidak dapat didengar oleh ikan sehingga ikan tidak
terkejut dan lari pada saat echo-sounder dioperasikan. Suara yang digunakan
mempunyai frekuensi lebih besar dari 14KHz yang biasanya disebut gelombang
ultrasonik (Burczynski dan Ben-yami, 1985).
Awalnya
echosounder hanya digunakan untuk mendeteksi jarak antara sumber suara dikapal
dengan sumber pantulan yaitu dasar laut atau mengukur kedalaman dasar laut,
namun dengan perkembangan teknologi serta pesatnya penyebarannya hingga dikenal
di dunia perikanan tangkap.Echo-sounder dapat memberikan informasi kedalaman
dasar perairan dan gerombolan ikan yang diperlukan bagi nelayan, nelayan dapat
memperkirakan alat tangkapnnya sesuai atau tidak untuk dioperasikan pada
kedalaman yang terdeteksi, seperti misalnya alat tangkap rawai dasar dan
pancing ulur untuk ikan dasar, panjang tali yang mesti disediakan. Juga untuk
bubu yang berangkai atau tunggal terhadap pada panjang tali pelampungnya, pukat
udang, Purse seine dan gill net juga haurs disesuaikan dengan kedalaman dasar
perairan, informasi kedalaman gerombolan ikan sangat penting, karena
keberhasilan penangkapan dengan alat tangkap ini tergantung pada lebar jaring
yang digunakan untuk menghadang gerombolan ikan
E.
System Kerja Echosounder
Dikenal
terdapat satu pemancar yang membangkitkan / menimbulkan getaran-getaran listrik
dalam bentuk impuls-impuls getaran-getaran ini disalurkan ke suatu alat yang
ditempatkan pada dasar kapal dan yang merubah energi listrik menjadi
getaran-getaran di dalam air laut.
Getaran- getaran yang terakhir ini juga dikirimkan dalam
bentuk impuls-impuls vertikal ke dasar laut dan dari dasar laut dipantulkan
kembali. Sebagian dari energi yang dipentulkan itu ditangkap kembali sebagai
gema oleh alat tersebut dan diubah menjadi impuls-impuls tegangan listrik yang
lemah. Satu pesawat penguat memberikan kepada getaran-getaran gema listrik satu
amplitude lebih besar, dan setelah itu getaran-getaran ini disalurkan ke satu
pesawat petunjuk (indikator) dan membuat gambar.
Pengiriman / pemancaran dan penerimaan impuls-impuls di
dalam indikator, dari jarak antara kedua petunjuk tersebut dapat dijadikan
ukuran bagi dalamnya air di bawah dasar laut. Frequensi dari getaran-getaran
air berbeda-beda menurut pabrik yang memproduksi pesawat perum gema, dan
besarnya frequensi tersebut terletak antara 10.000 sampai beberapa puluhan ribu
detik. Apabila getaran-getaran itu lebih besar dari 20.000 disebut getaran
ultra sonore atau super sonis (getaran tinggi). Getaran-getaran yang lebih
kecil disebut sonis atau getaran rendah, yang dapat mengirimkan gelombang-
gelombang suara yang dapat di dengar.
Transmitter menerima secara berulang-ulang dalam kecepatan
yang tinggi, sampai pada orde kecepatan milisekon. Perekaman kedalaman air
secara berkesinambungan dari bawah kapal menghasilkan ukuran kedalaman beresolusi
tinggi sepanjang lajur yang disurvei. Informasi tambahan seperti heave (gerakan
naik-turunnya kapal yang disebabkan oleh gaya pengaruh air laut), pitch
(gerakan kapal ke arah depan (mengangguk) berpusat di titik tengah kapal), dan
roll (gerakan kapal ke arah sisi-sisinya (lambung kapal) atau pada sumbu
memanjang) dari sebuah kapal dapat diukur oleh sebuah alat dengan nama Motion
Reference Unit (MRU), yang juga digunakan untuk koreksi posisi pengukuran
kedalaman selama proses berlangsung.
F.
Susunan Alat Echosounder
Rangkaian
peralatan Echosounder (perum gema) itu terdiri dari :
1.
Transmitter, adalah pesawat
yang membangkitkan getaran-getaran listrik
2.
Oscillator, adalah pesawat pada
dasar kapal yang merubah energi listrik menjadi energi acoustic dan sebaliknya.
3.
Amplifier,adalah pesawat pengeras /
penguat
4.
Indikator, adalah pesawat untuk
mengukur waktu dan penunjukan dalamnya air.
5.
Recorder, adalah pesawat yang
mencatat dalamnya air yang diukur pada lajur kertas.
G.
Cara Menghidupkan Echosounder
1.
Periksa bagian-bagian utama
Echosounder.
2.
Periksa kabel-kabel listrik sudah
tersambung dengan baik, lalu tekan tombol saklar listrik ke posisi “ON”,
selanjutnya tekan tombol “POWER DC” IC Regulatead Power Supply ke posisi
“ON”.
3.
Tekan tombol “POWER” sampai
terdengar bunyi “beep” sebanyak 2 kali.
4.
Echosounder siap untuk dipergunakan.
5.
Atur tingkat kecerahan tampilan
monitor dengan cara menekan tombol “BRIGHT”.
6.
Putar “GAIN CONTROL”, gunakan : –
“LOWER” untuk dipergunakan pada perairan dangkal. – “HIGH” untuk
dipergunakan di perairan dalam.
7.
Atur skala jarak kedalaman perairan,
dengan menekan tombol “BASIC RANGE.
8.
Tekan tombol “PICTURE FEED” untuk
mengatur kecepatan pergerakan layar monitor.
9.
Tekan tombol “STC” untuk melihat
sensitivitas GEMA.
10.
Tekan tombol “MENU” untuk melihat
dan mengatur hal-hal lain sesuai kebutuhan. Gbr. Transducer / Receiver.
H.
Cara
Mematikan Echosounder
1.
Normalkan “VARIABLE RANGE
MARKER” ke posisi nol dengan menekan tombol cara menekan tombol “VARIABLE
RANGE MARKER” lanjutkan dengan menekan tombol ▲ .
2.
Tekan tombol “POWER” ke posisi
“OFF”.
3.
Tekan tombol “POWER DC” Power
Supply ke posisi “OFF”.
4.
Tekan tombol saklar arus listrik
ke posisi “OFF”.
I.
Tombol-tombol
Switch Echosounder
1.
POWER : untuk mengaktifkan dan
mematikan pesawat.
2.
BASIC RANGE : berfungsi untuk
memilih skala jarak jangkauan kedalaman perairan.
3.
RANGE PHASING : berfungsi untuk
mengukur kedalaman secara bertahap.
4.
EXPANTION RANGE : berfungsi untuk
memfokuskan tampilan baik pada dasar perairan maupun pertengahan perairan agar
lebih detail.
5.
PICTURE FEED : Untuk mengatur
kecepatan jalannya pergerakan tampilan layar monitor.
6.
VARIABLE RANGE MARKER (VRM) :
berfungsi untuk mengukur jarak kedalaman target (membaring) secara pasti.
7.
POINTER : berfungsi untuk
mengarahkan dan memfokuskan kursor.
8.
ECHO THRESHOLD : berfungsi untuk
memberikan sensitivitas gema yang diinginkan sehngga akan dihasilkan pancaran
gema yang tepat dan akan terlihat tampilan yang memuaskan.
9.
WHITE LINE : untuk membedakan gema
yang berasal dari dasar perairan dengan gema yang berasal dari ikan.
10.
SENSITIVITY TIME CONTROL (STC) :
untuk mengatur sensitivitas gema yang dihasilkan sehingga dihasilkan gema yang
optimal.
11.
BRIGHT : untuk memperjelas tingkat
kecerahan monitor.
J.
Fungsi –
Fungsi Lain Dari Echosounder
§ Pengidentifikasian Jenis-jenis Lapisan Sedimen Dasar Laut
(Subbottom Profilers).
§ Pemetaan Dasar Laut (Sea bed Mapping).
§ Pencarian kapal-kapal karam di dalam laut.
§ Penentuan jalur pipa dan kabel dibawah dasar laut.
§ Analisa Dampak Lingkungan di Dasar laut.
Daftar
Pustaka
thanks gan
BalasHapusCasino Slots - JtmHub
BalasHapusPlay 충청북도 출장샵 the most exciting 청주 출장마사지 casino slot 강릉 출장안마 games 원주 출장마사지 at JTM in India. the latest bonus 군산 출장안마 round to ensure the best payout of all slots at JTM in 2021.